Tips Kamera Analog untuk Pemula (Source : Google.com) |
Siapa yang di sini ingin bermain kamera analog?
Eh, apa-apaan sekali anjir, awalan kata dari tulisan yang saya buat langsung menohok dengan pertanyaan, tanpa diisi dengan bridging-bridging omong kosong yang panjang. Mulai blak-blakan sekali ya sekarang diriku ini, mantap.
Aslinya memang begitu sih. Ehe.
Okai, mari kita langsung pada pembahasan dari tulisan ini.
Belakangan, tidak tau kenapa, dunia fotografi, khususnya di segmen kamera analog mulai kembali di lirik oleh banyak orang. Alasannya bisa terbilang beragam, mulai dari membludaknya penikmat drama dan lagu korea yang merasa ingin mengikuti trend yang dilakukan oleh biasnya, hingga karena ingin mencoba merasakan klasiknya masa lampau, mulai dari proses memotret hingga hasil ekstetiknya.
Sah.
Semua sah-sah saja, karena memang kamera analog layak untuk dilestarikan agar tidak punah dan roll film tidak makin mahal anjir. Ehe.
Di Korea atau Jepang sana, kamera analog masih bener-bener dijaga bener budayanya. Kata Pak Sufi, seorang yang saya kenal sebagai penyervis kamera analog dan pegiat kamera analog sejak dulu hingga kini, orang-orang luar sana benar-benar aset dan budayanya dengan amat baik, biar nggak punah. Beda dengan di sini, yang kita mau menjaga ketika budaya atau aset itu diklaim oleh negara lain.
Ehe.
Tapi yasudah sih, nggak bisa disamain juga kapasitas negara satu dengan lainnya, karena sungguh tidak apple to apple.
Ok.
Karena meningkatnya minat orang-orang sekarang dengan kamera analog, lantas hal itu membuat semakin banyaknya pengguna kamera analog baru yang bisa dibilang belum pernah sama sekali mempelajari tentang kamera analog. Hal tersebut membuat para pemula yang bermain kamera analog itu hilang arah dan kebingungan, mau belajar pada siapa untuk mengembangkan pengetahuan tentang kamera analog?
Nah, oleh karena itu, aku di sini-lengkap dengan kesoktauanku- ingin mencoba memberikan pencerahan kepada para pemula itu, melalui sebuah tulisan yang menjabarkan perihal tips bermain kamera analog untuk para pemula.
Baik sekali bukan diriku?
Tentu saja.
Ehe.
Mari kita jabarkan, tapi terlebih dahulu kuberi heading dulu biar mantap.
Tips Bermain Kamera Analog Untuk Para Pemula
Tutorial Kamera Analog Pemula (Source : Google.com) |
Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh para pemula dalam bermain kamera analog, semuanya akan kujabarkan di bawah ini nanti. Biasanya tulisan kan begitu, diberi semacam pengantar dulu biar terkesan padat, padahal isinya nggak ada.
Efektif nggak sih begitu?
Kayaknya enggak ya. Jadi, yasudah izinkan aku menjabarkan poin-poinnya dalam sebuah sub heading di bawah.
Mantap.
1. Memiliki Kamera Analog
Kamera Analog (Source : Google.com) |
Tentu saja ini merupakan hal paling mendasar yang bisa kalian para pemula lakukan jika ingin bermain kamera analog. Apa yang akan terjadi jika kamera analog tidak ada? Apa yang akan kalian gunakan untuk memotret, hey? Biji ketumbar? Tidak bisa wankawan.
Maka, segeralah miliki kamera analog di gerai-gerai terdekat. Senin harga naik.
Banyak kok yang menjual kamera analog di muka bumi ini, dengan segala harga, merk, serta kondisi yang bermacam-macam. Besok kapan-kapan, aku akan mencoba membuat tulisan tentang tips memilih kamera analog ya? Okay, sama-sama.
Baca juga : Review Kamera Analog Kodak M35
Selain dengan cara membeli, salah satu cara lain agar kalian bisa memiliki kamera analog adalah dengan bertanya kepada bapak, ibuk, kakek, atau nenek kalian. Siapa tau, di masa mudanya dulu, beliau pernah suka memotret dan menyimpan kamera analog itu di gudang-yang semoga tidak terbuang.
Jika menemukan kamera analog peninggalan orang tua, lalu kalian merasa bingung untuk mengecek apakah si kamera tersebut berfungsi atau tidak, silakan tanyakan kepada diriku saja di instagram @efo.teo, insyaAllah ku bales jika memang lagi membuka akun tersebut.
hehe.
Setelah kamera analog sudah kalian miliki, apakah kalian sudah bisa mulai memotret dengan menggunakan kamera analog?
Belum.
Sabar dong, semua butuh proses yang cukup panjang hey. Jangan maunya instan-instan melulu.
Ok.
2. Pelajari Fungsi Tombol Pada Kamera Analog
Menu Kamera Analog (Source : Google.com) |
Sebenernya, hanya memiliki kamera analog, lantas bukan berarti kalian bisa langsung menggunakan si kamera itu sendiri. Aku dulu begitu. Waktu duduk di bangku SD, aku sudah menemukan kamera analog peninggalan orang tua. Tapi karena aku goblo dan nggak tau bahwa itu kamera analog dan bisa dipake, eh, malah ku banting karena menganggap si kamera sudah rusak.
Memang anjer.
Oleh karena itu, setelah memiliki kamera analog, kalian sebaiknya mempelajari perihal apa saja sih, fungsi dari tombol-tombol yang ada di kamera analogmu?
Pada dasarnya, di kamera analog point n shoot, tombol yang ada di kamera tersebut hanyalah shutter, rewind, on/off, dan untuk beberapa kamera, dia ada tombol pengatur iso, pengatur date, pengatur flash, dan lain-lainnya. Nggak begitu banyak.
Tapi, untuk kamera analog rangefinder dan SLR, akan ada banyak tombol atau puteran dari kamera yang cukup membingungkan. Itu yang harus benar-benar dipelajari ya, terkhusus untuk kalian yang baru pertama kali main kamera analog dan mainnya sudah langsung pake kamera analog rangefinder atau SLR.
Nggak terlalu sulit kok, karena segala hal bisa dipelajari dan setiap kesalahan bisa diperbaiki. Nggak usah takut dan nggak usah ragu. Kecuali keraguanmu untuk pemerintahan negara ini, nah, itu boleh deh kalian ragu.
Wakaka.
3. Beli Roll Film Untuk Kamera Analog
Roll Film untuk Pemula (Source : Google.com) |
Sudah memiliki kamera analog dan memahami setiap tombol yang ada di sana, sudah membuatmu bisa memotret dengan menggunakan kamera analog?
Tentu tidak, romlah.
Kalian sebagai orang yang baru pertama kali menggunakan kamera analog, harus membeli roll film terlebih dahulu.
Buat apa sih, roll film?
Baca juga : Review Roll Film Kamera Analog : Cira Film 200
Nah, buat yang bener-bener belum tau perihal kamera analog, tempat menyimpan gambar untuk kamera analog itu namanya roll film ini. Nanti hasilnya ada di dalam klise yang harus dicuci di kemudian hari, jika memang sudah habis frame jepretnya.
Seperti halnya memory, roll film ini dapat menyimpan gambar sebanyak kurang lebih 36 frame foto. tapi ada juga yang cuma 27 foto, tergantung dari roll film apa yang digunakan.
Jenis roll film tersebut pun juga beragam kok, mulai dari ragam jenis processingnya, ragam merknya, ragam tonenya, dan ragam harganya.
Ehe.
Semua roll film bagus. Mereka nggak ada yang jelek, adanya mahal dan murah doang.
Perbedaan dari roll film tersebut terdapat dari tone yang disediakan. Kalau misal di era sekarang, kalian bisa menemukan tone-tone tersebut di editing foto macam lightroom, VSCO, dan sejenisnya. Nah, orang jaman dulu, mereka menentukan tone yang dari roll film. Misalnya kodakcolorplus, dia memiliki tone warm warna orange. Fuji C200, dia punya tone kehijauan. KodakGold200, dia punya tone keemasan. Dan masih ada banyak lainnya lagi.
Jadi, belilah roll film untuk mulai memotret nanti ya. Jangan lupa!
4. Tentukan Dimana Tempat Memotret Menggunakan Kamera Analog
Memotret Menggunakan Kamera Analog (Source : Google.com) |
Kamera analog sudah punya.
Tombol-tombol yang ada di kamera analog, sudah paham.
Roll film, sudah terpasang.
Lalu tunggu apa lagi? Silakan mencari tempat dimana kalian akan memotret. Nggak mungkin dong, kalian akan memotret hanya di satu tempat atau di rumah saja, sedangkan kalian sudah merogoh kocek cukup dalam untuk membeli kamera analog dan roll filmnya?
Bedanya bermain kamera analog dengan kamera digital menurut saya itu adalah prosesnya. Nggak tau kenapa, pertama kali aku memakai kamera analog, aku jadi lebih menghargai momen yang kutemui gitu. Selain itu, aku juga tidak menghambur-hamburkan frame untuk satu obyek saja, seperti halnya yang kulakukan di kamera digital.
Satu frame di kamera analog itu ada harganya.
Jadi, memotret sebaik yang kau bisa.
Mantap jiwa memang diriku ini.
5. Pelajari Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Memotret Dengan Kamera Analog
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Menggunakan Kamera Analog |
Apakah kalian sekarang sedang berada di suatu tempat sambil membawa kamera analog dan siap memotret?
Oiya, sembari memotret-motret, aku akan mengingatkan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat memotret dengan kamera analog ya.
1. dilarang memotret menggunakan kamera analog sambil korupsi dana bansos.
2. dilarang memotret menggunakan kamera analog sambil membakar gedung kejaksaaan agung.
3. dilarang memotret menggunakan kamera analog sambil makar.
4. dilarang memotret menggunakan kamera analog sambil mengkudeta negara.
ehe.
Tidak.
Tapi memang itu dilarang sih.
ehe lagi.
Nah, jika kalian sedang memotret dengan menggunakan kamera analog, kalian amat sangat dilarang untuk membuka backdoornya di tengah memotret ya. Hal itu akan menyebabkan hasil yang terbakar/blank di beberapa frame nantinya. Pokoknya, ketika si roll film sudah terpasang dengan mantap di kamera analog, ya backdoor nggak usah diotak-atik lagi. Kalau misal jepretan sudah mentok di angka 36 atau lebih sedikit, rewindlah kamera analognya terlebih dahulu, nah baru itu baru deh kalian boleh membuka backdoornya.
Gitu.
Semoga kalian mengerti penjelasanku yang tidak jelas ini.
Wakwaw.
6. Cuci Film Kamera Analog Jika Sudah Selesai Memotret
Cuci Film Kamera Analog Untuk Pemula (Source : Google.com) |
Apakah kalian sudah selesai memotret dan pengen melihat hasilnya?
Eits.
Stop.
Jangan buka kameranya, lalu kalian jembrengkan si klise dengan tanpa rasa berdosa untuk melihat hasilnya, karena pasti itu item semua. Ditambah lagi, yasudah semua foto yang sudah terambil tidak akan bisa terselamatkan lagi.
Cobalah untuk bersabar sebentar, karena kamera analog ini sangat berbeda dengan kamera digital.
Baca juga : Tempat Cuci Film Kamera Analog yang Masih Buka
Untuk melihat hasilnya, kalian harus mencucinya terlebih dahulu. Metodenya ada dua, yaitu dengan mencuci sendiri tapi membeli beberapa peralatan seperti kamar gelap dan chemical gitu, atau dengan memakai jasa lab cuci film yang sekali cuci dikenai biaya sebesar kurang lebih Rp. 50.000.
Opsi kedua, tentu menjadi pilihan yang paling mudah untuk para pemula yang baru main kamera analog, karena hanya dengan Rp. 50.000 kalian sudah bisa dapet hasil foto kamera analog dalam bentuk digital lengkap dengan klisenya.
Mantap bukan?
Seru bukan?
Tapi ya itu, sabar.
7. Jangan Berhenti Memotret Hanya Karena Hasilnya Kurang Mantap
Mencoba Kamera Analog Untuk Pemula (Source : Google.com) |
APAAAAAH?!!!
Hasil jepretan kamera analog pertamamu amburadul dan tidak karuan dilihat?
Tenang.
Mantapnya bermain kamera analog adalah kemisteriusan dari hasil yang kita ambil. Gagal adalah hal yang pasti mengiringinya, Kejutan adalah hal yang tidak kita duga-dugaan. Kadang, hasil kamera analog itu melebihi ekspektasi dan kadang pula, ya jauh di bawah ekspektasi.
Tapi itulah seninya.
Jadi, untuk kalian yang baru pertama kali main kamera analog dan hasilnya kurang mantap, jangan berhenti. Mari pelajari dan memotretlah kembali. Siapa tau nanti ada kejutan hasil yang mantap di suatu hari.
Untuk kalian yang hasilnya sudah memuaskan, ya selamat. Tapi masa iya mau berhenti? Jangan dong, mari memotret kembali dan kenang hari-harimu yang akan terlewat untuk menjadi kenang yang hebat.
Ehe.
Selamat memotret!
Terimakasih.
2 Comments
Ini jaman aku awal SMA kayaknya nih terakhir pake roll trs cuci cetak, kesel ya kalau hasilnya jelek, ga bisa dihapus wkwk, ngabis2in roll aja hahaha. kls XI aku udah pake kamera digital tp baterainya masih baterai jam hahaha
BalasHapusDari dulu sampai sekarang saya belum pernah nyoba memotret pakai kamera analog. Kalo dipotret sih pernah, cuma diam doang 😅
BalasHapusTerima kasih telah datang dan berkomentar, atau mungkin hanya membaca-baca saja. Semoga harimu membahagiakan.